PERPISAHAN


Di sudut sekolah SMAN Tanjungsari, terdapat sebuah kelas yang begitu istimewa—12 MIPA 3, atau yang lebih akrab disebut Copathree. Kelas ini bukan sekadar ruang belajar, tetapi juga menjadi rumah kedua bagi para penghuninya. Dengan karakter yang berbeda-beda, mereka berhasil menciptakan harmoni yang jarang ditemukan di kelas lain. Kebersamaan yang terjalin bukan hanya tentang duduk di bangku kelas, tetapi juga tentang saling memahami, mendukung, dan melengkapi satu sama lain.


Sejak kelas 10 hingga sekarang, Copathree tetap bersama dalam satu ruangan dan satu kebersamaan. Kini, waktu hanya tersisa sebentar dan perpisahan semakin dekat. Dalam beberapa hari terakhir, kelas ini diselimuti suasana haru. Setiap siswa saling bertukar cerita, mengenang perjalanan yang telah mereka lalui bersama selama tiga tahun. Dari awalnya hanya sekadar teman sekelas, kini mereka telah menjadi keluarga ke dua. Tidak ada lagi batasan antara perbedaan, semua menyatu dalam kebersamaan.


Kebersamaan inilah yang menjadikan Copathree begitu unik. Di tengah berbagai karakter yang berbeda, mereka justru semakin erat. Bukan hanya dalam momen menyenangkan, tetapi juga dalam situasi sulit. Konflik yang terjadi bukanlah penghalang, melainkan pembelajaran untuk lebih mengenal satu sama lain. Setiap siswa memiliki peran dalam menciptakan dinamika kelas yang hangat dan penuh makna. Namun kini, waktu tidak bisa dihentikan. Hari-hari mereka sebagai bagian dari Copathree semakin mendekati akhir, dan kesedihan mulai menyelimuti hati mereka.


Di sudut kelas, beberapa siswa tak kuasa menahan air mata saat mengingat betapa cepatnya waktu berlalu. Tawa yang dahulu selalu menghiasi ruang kelas kini mulai tergantikan oleh isak tangis perpisahan. Setiap sudut ruangan ini menyimpan begitu banyak kenangan, dari canda tawa hingga air mata perjuangan saat mengerjakan tugas yang menumpuk. Mereka menyadari bahwa setelah ini, semuanya akan berubah. Tidak akan ada lagi pagi yang dimulai dengan sapaan hangat dari teman sekelas, tidak akan ada lagi momen-momen konyol yang hanya bisa terjadi di kelas mereka, dan tak ada lagi ukiran cerita baru di memori mereka.


Selain kebersamaan para siswa, sosok wali kelas juga memiliki peran besar dalam membentuk kelas yang harmonis ini. Dengan jarak rumah yang jauh, beliau tetap hadir dengan penuh dedikasi. Kehadirannya bukan sekadar sebagai pendidik, tetapi juga sebagai figur yang menjaga kehangatan dalam kelas ini. Wali kelas menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan mereka, seseorang yang selalu ada untuk membimbing dan mengarahkan dengan penuh kasih sayang. Kini, beliau pun tampak lebih banyak tersenyum, seolah menyembunyikan perasaannya. Meski tak banyak kata yang terucap, gestur dan tatapan hangatnya menunjukkan betapa bangganya beliau terhadap murid-muridnya yang akan segera melangkah ke masa depan.


Kini, dengan waktu yang tersisa, 12 MIPA 3 mencoba menikmati setiap detik yang ada. Momen perpisahan semakin dekat, namun kenangan yang telah terukir akan selalu hidup dalam ingatan. Kelas ini mungkin akan berpisah, tetapi fenomena kebersamaan yang telah terjalin tidak akan pernah hilang. Copathree bukan hanya kelas, melainkan rumah kedua yang penuh dengan cerita, pelajaran, dan cinta.


Masa-masa SMA memang akan segera berakhir, namun persahabatan dan fenomena luar biasa yang terbentuk di 12 MIPA 3 akan terus menghangatkan hati setiap orang yang pernah menjadi bagian dari kelas ini. Mereka mungkin akan berjalan di jalur yang berbeda, tetapi satu hal yang pasti: kenangan akan Copathree akan selalu melekat di hati, selamanya.

Komentar